Kamis, 25 Juli 2013

Tuhan Mempunyai Cara Lain

Pagi yang cerah namun mataku menurunkan hujan begitu derasnya
Hati ini seakan mendung dibalut awan hitam nan legam
Kelam, bak tertumpahkan tinta yang sengaja kau teteskan
Kau ucapkan kata yang tak kuduga
Terimakasih, aku baik-baik saja sebelum kau ucapkan itu
Namun tak ingin kututupi dengan segala kemunafikkan hati
Bulir air mata ini tandakan aku tak ingin kehilanganmu
Nyatanya kau pergi, sama seperti masa laluku
Aku sudah mencoba melerai perdebatan antara otak dan hati
Logika dan perasaan
Diam-diam aku bersembunyi di balik senyum palsu
Tapi sepertinya senyumku tlah lama membeku dan enggan mencair
Untuk yang kesekian kalinya, aku kehilangan...
Aku hanya bisa bersembunyi di balik kapuk tebal berlapis kain nan tipis
Menumpahkan segala rasa kecewaku
Meluruhkan air mata yang tlah bersarang di pelupuk mataku
yang sedari tadi meronta-ronta dan memintaku untuk mengeluarkannya
Aku tak bisa menolak
Rasanya aku baik-baik saja, aku masih bisa tersenyum
Kau bilang aku berdusta? Tidak!
Aku tak ingin disebut lemah di hadapanmu
Walau memang di dalamnya aku rapuh
Tuhan memang terlalu menyayangiku
DIA selalu memisahkanku dengan seseorang yang belum pantas kucintai
Dengan seseorang yang masih meragukan ketulusanku
Rencana Tuhan selalu indah
Skenario terbaik untuk hidup dan matiku

Ini yang terbaik... InsyaAllah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar