Sabtu, 02 Agustus 2014

Bersyukur dalam Kecewa

Bismillahirrahmaanirrahiim...

Kau pernah merasakan kecewa? Ketika harapanmu tak sejalan dengan kenyataan, ketika keinginan tak sama dengan kesanggupan, ketika impian harus hancur begitu saja di tengah jalan.
Lantas, apa yang bisa kau lakukan? Meratap? Menangis? Mengurung diri? Putus asa? Atau sampai BOSAN HIDUP?
Membiarkan hatimu mati dibunuh mimpi...

Astaghfirullaah.
Inikah diri yang selalu mengaku sebagai hamba? Inikah diri yang selalu berkata cinta pada Rabbnya? Tapi hanya karena takdir, hanya karena kenyataan, diri ini menyiksa diri, terus meratapi nasib yang memang sudah qada dan qadarnya?
Allaahu akbar...
Biarkanlah kecewa itu ada dalam hatimu, setelah kau menikmatinya, kuburlah jauh dalam hatimu. Enyahkan dalam pikiranmu. Aku tahu, itu tak semudah membalikkan kedua telapak tangan. Tak semudah aku mengatakannya, karena aku pun sama, aku pun manusia yang pernah merasakan perihnya dikecewakan. Namun apalah daya...
Mungkin di balik rasa kecewa itu, terdapat kekuatan yang begitu besar agar kita bisa lebih hati-hati. Dalam hal apa?? Jelas, dalam segala hal.

Kecewa karena memilih yang salah, kecewa karena tak bisa menggapai harapan, kecewa karena seseorang, dan masih banyak lagi cabang kecewa yang mungkin kau rasakan. Aku paham, sakit, sangaaat sakit.
Apa kecewa itu harus berjamur dalam hati? Ketika dikecewakan orang-orang tersayang (baca: sahabat, keluarga, kekasih), rasanya... seperti luka yang dibasuh oleh air cuka, lalu ditaburi garam (oke ini lebay). Kau bisa apa??

Waktu telah berputar, bukan?
Kau akan terus berkutat dengan rasa kecewamu? Kau rela hidupmu terus dibayangi oleh rasa kecewa?
BANGKITLAH! Aku tahu, ini cukup sulit. Hidup memang tak semudah kata-kata bijak para motivator yang menjamur di muka bumi ini, tapi kalimat-kalimat mereka ada benarnya.
Dan cobalah, buka Al-Qur'an (bagi yang muslim) surat Al-Baqarah ayat 216
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allaah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui,"
lalu ayat 286
"Allaah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."

Allaahu akbar!!
Dalam surat-surat cintaNya (baca: Al-Qur'an) pun, sudah jelas. Kalau tidak sanggup, Allaah pun tak akan memberi rasa kecewa itu. Tapi karena kau sanggup, jadi Allaah berikan perasaan tersebut.
Sakit itu hanya secuil, dibandingkan dengan nikmat-nikmat yang Allaah berikan pada kita semua.
"Lalu nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahmaan:13)

Sudahkah engkau bersyukur hari ini? Boleh jadi, karena kurangnya rasa syukur kita, rasa kecewa itu diturunkan.
Tamparan bagiku dan bagi yang membaca tulisanku. Apapun yang Allaah berikan, entah itu perasaan, barang, dan sebagainya, ingatlah bersyukur. Ingatkan pula pada yang lain.
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih." (Q.S Ibrahim:7)
Alhamdulillaahirabbil'alamiin.
Masih dirundung rasa kecewa? Sudah, lupakanlah. Masih banyak yang harus kau bahagiakan, masih banyak orang yang ingin membahagiakanmu. Waktumu terlalu berharga. Doakanlah selalu orang-orang yang telah membuatmu kecewa. Semoga mereka selalu dilindungi-Nya. Doakan yang baik, ya :)

Mohon maaf jika tulisanku ada yang tak berkenan di hati. Ini hanya ungkapan hati yang tak terucapkan.
Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca. Semoga bermanfaat :)


Cimahi, 2 Agustus 2014
Kamelia Yuniar.
(Perwakilan hati-hati yang telah dikecewakan) :') ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar