Beberapa kali kucoba mengingatnya
Tak paham
Ingatan itu telah rapuh
Bak sarang laba-laba
Terkoyak lalu hancur
Atau mungkin aku terlalu menikmati
Hingga sakit itu sudah tak kuanggap lagi
Bagai debu yang tersapu angin
Lenyap
Kau tak pernah menyadari
Aku sering mengintai duniamu
Dunia nyata
Ataupun dunia mayamu
Hingga aku merasa bahagia
Meski kadang terluka
Aku tak apa-apa
Sungguh
Melihat satu garis senyummu saja
Aku sudah (sangat) bahagia
Kau, yang mampu mengalihkan duniaku
Hanya sekejap saja
Sayangnya, aku hanya seorang wanita
Tak bisa apa-apa
Hanya bisa menanti
Menatap dari jauh
Berdoa dalam sujudku
Meminta yang terbaik pada-Nya
Jika namamu yang tertulis di buku (Lauhul Mahfudz) itu
Semoga Allah mengindahkan kita dalam hati masing-masing
Meski mungkin, hatimu sempat dipinjam yang lain
Namun ku percaya
Kau adalah pria yang setia
Yang akan mencintaiku seutuhnya
Mencintaiku karena-Nya
Dan selalu berusaha agar aku selalu dekat dengan-Nya
Terima kasih
Aku mencintaimu yang mencintaiku karena-Nya~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar