Jumat, 04 Juli 2014

Untuk Separuh Hati

Bismillah

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Kalian pernah memiliki perasaan yang tak bisa diungkapkan?
Bagaimana rasanya?
Masya Allah, nikmaaaatttttt sekali.
Sementara yang lain sibuk mengungkapkan perasaannya, kau hanya bisa mendoakannya. Hanya bisa memeluknya dalam doamu.
Sesekali kau sapa, meski mungkin sebenarnya itu dapat mengganggu hatinya, atau bahkan imannya. Astaghfirullah. Tapi, rindu memang sudah tak bisa dielakkan lagi, tak bisa ditolerir lagi...

Terkadang ia sisipkan amarahnya karena ketidaktegasanmu, namun apa kau tahu yang sebenarnya? Sungguh, ia benar-benar peduli padamu. Tanpa harus kujelaskan lagi, seseorang yang seperti itu, perasaannya bisa lebih-lebih darimu. Peduli takkan pernah tumbuh tanpa kasih sayang. Peduli merupakan perasaan sayang yang tersembunyi.
Ia mungkin tak tahu bagaimana cara mengungkapkannya, atau mungkin malu pada Rabbnya. Karena ia sendiri belum mampu mencintai-Nya secara sempurna, bagaimana bisa ia mencintaimu?

Untuk separuh hati yang kini tengah gelisah.
Kau tak perlu tahu semuanya, karena tak semua perasaan mampu dikatakan, tak semua lisan fasih untuk mengucapkan. Pun tak semua rindu dapat tersampaikan.

Untuk separuh hati yang kini masih remang.
Pikirkan masa depan, cerahkan hatimu. Isilah dengan tilawah Al-Qur'an, in syaa Allah hati akan tenang, IN SYAA ALLAH...

Untuk separuh hati yang kini kian meradang.
Kuharap, kau tak terlalu memaksa hati. Allah bisa dengan mudahnya mengembalikan hatimu seperti semula.

Yang terlihat dingin, mungkin dalam sujudnya selalu mendoakan.
Atau yang agresif, mungkin menyisipkan yang lain dalam hatinya. Hanya Allah dan diri sendirilah yang tahu.

Mungkin yang terlihat dingin, mencoba menghindar dari rasa sakit yang mungkin juga pernah mengecap hatimu, mencoba melindungimu dari kecewa yang berkepanjangan.
Semoga hatimu dan hatinya saling melindungi. Suatu hari, jawaban dari setiap sujud panjangmu akan terungkap, bersamaan dengan kualitas dirimu. Apakah lebih baik atau sebaliknya...
Wallahu a'lam.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar