Rabu, 13 Agustus 2014

Namanya juga Hidup

Assalamu'alaikum Wr Wb.

Bismillaah
      Puji syukur atas kehadirat Allaah SWT karena atas ni'matnya, saya bisa menyelesaikan tulisan ini dan Anda dapat membaca tulisan saya.
      Kali ini, saya ingin menuangkan semua yang ada dalam pikiran saya. Sesuai dengan judulnya, "Namanya juga Hidup".
Ya! Hari ini saya ingin membahas itu. Alasannya? Karena saya sedang galau. *curhatdikit*
      Baiklah, kita mulai. . .
Hidup...
      Hidup bagaikan roda berputar. Ada kalanya di atas, lalu seiring berjalannya roda tersebut, akan berpindah ke bawah. Ya, seperti itulah kira-kira gambaran tentang hidup.
Ketika di atas, kita dipuja dan dipuji, dipupusti (baca:dihormati), diakui keberadaannya. Seperti pejabat-pejabat tinggi, dosen-dosen terkemuka, orang yang kaya, dan masih banyak lagi. Namun, bukankah itu ujian? Silakan renungkan sendiri.
Lalu, ketika sedang di bawah, jangankan untuk menyapa, melirik pun rasanya enggan. Orang-orang merasa diri tak ada pentingnya, tak ada gunanya.
     Ya, kejam memang. Namanya juga hidup...
     Ada saatnya kita di atas, merasakan indahnya menjadi 'orang penting' yang dikagumi banyak orang, merasakan kasih sayang orang-orang yang 'mungkin' memegang prinsip "Ada gula ada semut". Yap, tak ada yang tahu, kan? :)
    
     Jika yang dulunya dibenci, mungkin kini tengah dicintai. Jika dulu sempat memberi, mungkin kini sedang mengharapkan pemberian orang. Mungkin yang dulu sempat dicintai, kini telah ditinggal pergi. Dan mungkin yang dulu selalu meminta, kini selalu memberi. Satu lagi, agar anak mudanya konek niiihh, mungkin yang dulu menjadi objek yang dilupakan, kini menjadi objek yang selalu diingat. Tak ada yang tahu rencana-Nya. :')
Yaaa, namanya juga hidup! Nikmatilah setiap episodenya. Syukurilah apapun skenario yang telah Allaah rencanakan untukmu. Kelak, semuanya akan indah. Kau akan ceritakan semuanya pada anak dan cucumu. Menjadi cerita yang membuat dadamu membusung, akibat bahagia yang tercipta. Buah dari rasa syukurmu. Buah dari kesabaranmu.
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Quran Surah An-Nahl [16]: ayat 18)

      Namanya juga hidup, kadang menangis, kadang ditangisi. Kadang bersuka cita, kadang berduka cita. Dan tentunya, di balik semua itu, selalu ada makna yang membuatmu tak henti-hentinya untuk bersyukur. Percayalah.
Jangan terus diratapi, tapi teruslah berbenah diri. Jangan terus jatuh, tapi bangun dan bangkit! Dekatilah Allaah, dekatilah Dia yang memberimu hidup. Biarkan Dia memelukmu dengan erat, biarkan Dia mendekapmu di setiap sujudmu, biarkan Dia hapus air matamu di atas sajadah panjang itu. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
      Namanya juga hidup, kadang asin, kadang manis, kadang pahit, yaaa campur-campur. Karena hidup banyak rasa :v
Dan hidup tak akan selamanya mulus. Life is never flat :D *maapiklanteroooss*
Semangatlah!! Hadapi lika-liku hidup ini! Kamu bisa, KAMU PASTI BISAAAA!!!
Alhamdulillaah, semoga bermanfaat bagi diri dan bagi setiap orang yang membaca postingan in.
Ana uhibbukum fillah~

Wassalamu'alaikum Wr Wb.


Cimahi, 13 Agustus 2014.
Kamelia Yuniar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar